Rabu, 10 Agustus 2016

Rancangan Anggaran Proyek (Pelaksanaan)

Rancangan Anggaran Proyek (Pelaksanaan)

RAB – Rancangan anggaran biaya yang biasa dihitung oleh owner / Konsultan Perencana
RAP – Rancangan anggaran Proyek/ Pelaksanaan dihitung dari RAB dengan Analisa Satuan Material, Upah dengan standard sendiri guna mengetahui balance budget dan (Laba / Rugi) perusahaan (Kontraktor).

Cara Menghitung RAP, Analisa harga standard berdasarkan acuan yang dimiliki Kontraktor dan untuk mengetahui Laba – Rugi Perusahaan berdasarkan waktu dan cara kerja :

Berikut contoh sederhana jabaran kubikasi yang diperlukan, ..













1. Fondasi Batu kali

Pertama-tama hitung total panjang Fondasi, misal didapat panjang fondasi 75 meter, kemudian hitung luas penampang yaitu dg cara (0,7 + 0,3)/2 x 0,7 = 0,35 m2, sehingga didapat Volume pasangan fondasi = 0,35 m2 x 75 m = 26,25 m3.
Maka material yang dibutuhkan adalah :
Campuran 1 semen : 3 Pasir
Batu kali = 26,25 m3 x 1,2 = 31,5 m3
Semen = 26,25 m3 x 202 kg = 5.302,5 kg (pc 40kg = 132,6 zak atau pc 50 kg = 106 zak).
Campuran 1 semen : 4 Pasir.
Batu kali = sama seperti diatas
Semen = 26,25 m3 x 163 kg = 4.278,75 kg (pc 40 kg = 107 zak pc 50 kg = 86 zak).
Campuran 1 semen : 5 Pasir.
Batu kali = sama seperti diatas.
Semen = 26,25 m3 x 136 kg = 3.570 kg (pc 40 kg = 89,25 zak, pc 50 kg = 71,4 zak).
Campuran 1 semen : 6 Pasir.
Batu kali = sama seperti diatas.
Semen = 26,25 m3 x 117 kg = 3.071,25 kg (pc 40 kg = 77 zak, pc 50 kg = 61,4 zak).
Campuran 1 semen : 8 Pasir
Batu kali = sama seperti diatas.
Semen = 26,25 m3 x 91 kg = 2.388,75 kg (pc 40 kg = 60 zak, pc 50 kg = 48 zak )
Kebutuhan Tenaga.
Pekerja = 26,25 m3 x 1,5 = 39,4 OH
Tukang = 26,25 m3 x 0,6 = 16 OH
Kep.Tkg = 26,25 m3 x 0,06= 1,6 OH
Mandor = 26,25 m3 x 0,075=2 OH
Dari analisa kebutuhan tenaga seperti diatas, kita dapat menentukan berapa waktu yang dibutuhkan dan jumlah tenaga, untuk menyelesaikan pekerjaan Pemasangan Fondasi tersebut.
Dan analisa diatas dapat digunakan sebagai pedoman biaya untuk patokan harga borongan, bila merencanakan untuk membangun rumah pelaksanaannya menggunakan tenaga harian, kita dapat memperkirakan berapa jumlah pekerja dan tukang yg digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yg sudah ditentukan.
Contoh : Dari perhitungan analisa diatas, untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan fondasi ditentukan waktu 10 hari kerja, maka pekerja yang dibutuhakan 39,4/10 = 3,9 = 4 orang, Tukang 16+2+1,6=19,6/10 = 2 orang, jumlah tenaga tersebut adalah jumlah tenaga maksimum, sehingga dalam pelaksanaan tidak harus dipenuhi semua, melihat kondisi lapangan, bila tenaga sesuai dengan hitungan diatas waktu penyelesaiannya lebih dari 10 hari perlu ditinjau cara kerja tenaga tersebut,bisa tenaga belum ahli dibindangnya atau cara kerjanya terlalu pelan, apabila hal itu yang terjadi sebaiknya tenaga pelaksananya diganti.

2. Cara Menghitung Kebutuhan Material dan Upah Pekerjaan Sloof 15/20











Gambar sloof diatas, pertama-tama hitung total panjang sloof, misal didapat 85 meter, kemudian cari volume yaitu 0,2 m x 0,15 m x 85 m = 2,55 m3.
Untuk menghitung kebutuhan material sloof ada 3 item pekerjaan yaitu : Material beton, material besi, material begesting.
a. Beton campuran dg mutu K 150
Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K 225,K 300.
Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, krn untuk pembuatan beton dengan cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus dengan pengawasan yg teliti.
Kebutuhan Material :
1. semen = 2,55 m3 x 299 kg = 762,45 kg ( pc 40 kg = 19,06 zak).
2. Pasir = 2,55 m3 x 799 kg = 2.037,45 kg (Bj =1,6) = 1,3 m3
3. Krikil = 2,55 m3 x 1.017 kg = 2.593,35 kg (Bj = 1,9)= 1,4 m3
Kebutuhan Tenaga :
Pekerja = 2,55 m3 x 1,65 = 4,21 OH
Tukang = 2,55 m3 x 0,275= 0,7 OH
Kep.Tukang = 2,55 m3 x 0,03 = 0,08 OH
Mandor = 2,55 m3 x 0,083 = 0,212 OH
b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)
KebutuhanMaterial :
Tulangan pokok 4 d 10.
Pajang total sloof 85 meter
Besi beton yang diperlukan 4 bh x 85 meter = 340 meter /12 meter (panjang 1 batang besi beton standar 12 meter) = 28,33batang atau 28,33 batang x 7,4 kg = 209,7 kg.
Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
Panjang Total sloof 85 meter
Jumlah begel yg diperlukan 85/0,15 = 566,7 =567 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(2×15)+(2×20)}-{(2×2)+(2×2)}+5cm = 67 cm.
Angka 15 cm adalah lebar sloof atas bawah, 20 cm tinggi sloof kiri kanan , 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 567 bh x 0,67 m = 379,9=380 meter/12 = 32 batang x 4,74 kg = 151,7 = 152 kg.
Total kebutuhan besi beton untuk membuat sloof sepanjang 85 meter = 209,7 kg + 152 kg = 361,7 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 3,61 kg = 4 kg.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 361,7 kg x 0,007 = 2,5 OH.
2. Tukang = 361,7 kg x 0,0007 = 0,25 OH
3. Kep.Tukang = 361,7 kg x 0,00007 = 0,025OH
4. Mandor = 361,7 kg x 0,0004 = 0,145 OH
c. Begesting.
Kebutuhan Material :
Luas begesting = (85 m x 0,2 m)x 2 = 34 m2
Kebutuhan Material :
1. Papan 2/20×3m = 34 x 1,7 lbr = 57,8 lbr
2. Paku 2”-5” = 34 x 0,3 kg = 10,2 kg
Untuk material papan dari kebutuhan 57,8 lbr, tidak harus dipenuhi semua cukup 50% dari kebutuhan total, karna pengerjaan sloof biasanya tidak dikerjakan serentak, sehingga papan yg sudah dipakai dapat digunakan kembali.
Kebutuhan Tenaga :
Pekerja = 34 m2 x 0,52 OH = 17,68 OH
Tukang = 34 m2 x 0,26 OH = 8,84 OH
Kep.Tukang = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH
Mandor = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH
Total kebutuhan untuk membuat sloof sepanjang 85 meter :
Material :
PC (semen 40 kg/zak) = 19 zak .
Pasir = 2.037,45 kg (1,3 m3)
Split (koral/krikil) = 2.593,25 kg (1,4 m3)
Besi beton d 10 mm = 28,33 btg/ 29 batang
Besi Beton d 8mm = 32 batang
Bindrat = 4,3 kg
Papan 2/30×3m = 57,8 lbr
Paku = 10,2 kg
Upah :
Pekerja = 24,39 OH
Tukang = 9,79 OH
Kep.Tukang = 0,989 OH
Mandor = 1,2 OH
Maka untuk setiap 1 m sloof dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah :
PC (semen 40 kg/zak) = 0,224 zak .
Pasir = 0,02 m3
Split (koral/krikil) = 0,02 m3
Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
Besi Beton d 8mm = 0,377 batang
Bindrat = 0,051 kg
Papan 2/30×3m = 0,68 lbr
Paku = 0,12 kg
Upah :
Pekerja = 0,29 OH
Tukang = 0,94 OH
Kep.Tukang = 0,0116 OH
Mandor = 0,0141 OH
Bila pembaca akan membuat sloof dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang total sloof,kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter sloof.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan 75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck, sehingga untuk pasir dari kebutuhan 0,02 m3 menjadi 0,035 m3, sedangkan untuk split mencapai 25% maka kebutuhan split 0,02 m3 = 0,025 m3.
Saran untuk membeli material alam sebaiknya pendatangan tdk sekaligus, usahakan bertahap, karna bila terlalu banyak material dapat mempersulit gerak pekerja,dan akan banyak yg tercecer.
3. Cara Menghitung Kebutuhan Material dan Upah Pekerjaan Kolom 15/15


Cara mencari kebutuhan material kolom,hampir sama dengan cara menghitung kebutuhan material beton lainnya,
Tentukan tinggi kolom (perhitungan tinggi kolom diukur mulai dari permukaan sloof sampai dengan bawah ringbalk) kemudian hitung jumlah kolom, contoh tinggi kolom 3,5 meter dan jumlah kolom 30 buah, maka 30 x 3,5 = 105 meter ( panjang total kolom).
Volume kolom = 0,15 x 0,15 x 105 = 2,36 m3.
a. Beton campuran dg mutu K 150
Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K 225,K 300.
Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, krn untuk pembuatan beton dengan cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus dengan pengawasan yg teliti.
Kebutuhan Material :
semen = 2,36 m3 x 299 kg = 705,64 kg ( pc 40 kg = 17,64 za k).
Pasir = 2,36 m3 x 799 kg = 1.885,64 kg (Bj = 1,6) = 1,2 m3
Krikil = 2,36 m3 x 1.017 kg = 2.400,12 kg (Bj = 1,9)= 1,3 m3
Kebutuhan Tenaga :
Pekerja = 2,36 m3 x 1,65 = 3,8944OH
Tukang = 2,36 m3 x 0,275 = 0,7 OH
Kep.Tukang = 2,36 m3 x 0,03 = 0,071 OH
Mandor = 2,36 m3 x 0,083 = 0,196 OH
b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)
KebutuhanMaterial :
Tulangan pokok 4 d 10.
Pajang total kolom 105 meter
Besi beton yang diperlukan 4 bh x 105 meter = 420 m /12 m = 35 btg atau 35 batang x 7,4 kg = 259 kg.
Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
Panjang Total 105 meter
Jumlah begel yg diperlukan 105/0,15 = 700 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(4×15)}-{(2×2)+(2×2)}+5cm = 57 cm.
Angka 15 cm adalah lebar/panjang, 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 700 bh x 0,57 m = 399= 400 meter/12 = 33,25 batang x 4,74 kg = 157,6 = 158 kg.
Total kebutuhan besi beton untuk membuat kolom sepanjang 105 meter = 259 kg + 158 kg = 518 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 5,18 kg = 5 kg.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 518 kg x 0,007 = 3,63 OH.
Tukang = 518 kg x 0,0007 = 0,326 OH
Kep.Tukang = 518kg x 0,00007 = 0,0326OH
Mandor = 518kg x 0,0004 = 0,21 OH
c. Begesting.
Kebutuhan Material :
Luas begesting = (105 m x 0,15 m)x 2 = 31,5 m2
Perhitungan luas begesting hanya dua sisi, karena dua sisi yang lain begesting tidak dihitung sebabkan adanya pasangan bata, tetapi bila kolom utama untuk bangunan 2 lantai begesting dihitung empat sisi.
Kebutuhan Material :
1. Papan 2/30×3m = 31,5 x 1,7 lbr = 53,55 lbr
2. Paku 2”-5” = 31,5 x 0,3 kg = 9,45 kg
Untuk material papan kebutuhan 63 lbr, tidak harus dipenuhi semua, lihat kondisi lapangan apakah begesting bekas sloof masih dapat digunakan kembali, tetapi dalam perhitungan Anggaran tetap dimaksukan.
Kebutuhan Tenaga :
Pekerja = 31,5 m2 x 0,52 OH = 16,38 OH
Tukang = 31,5 m2 x 0,26 OH = 8,19 OH
Kep.Tukang = 31,5 m2 x 0,026 OH = 0,819OH
Mandor = 31,5 m2 x 0,026 OH = 0,819OH
Total kebutuhan untuk membuat kolom sepanjang 105 meter :
Material :
PC (semen 40 kg/zak) = 17,64 zak .
Pasir = 1,20 m3
Split (koral/krikil) = 1,30 m3
Besi beton d 10 mm = 35 batang
Besi Beton d 8mm = 33,25 batang
Bindrat = 5 kg
Papan 2/30×3m = 53,55 lbr
Paku = 9,45 kg
Upah :
Pekerja = 23,91 OH
Tukang = 9,216 OH
Kep.Tukang = 0,923 OH
Mandor = 1,23 OH
Maka untuk setiap 1 m kolom dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah :
PC (semen 40 kg/zak) = 0,20 zak .
Pasir = 0,02 m3
Split (koral/krikil) = 0,02 m3
Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
Besi Beton d 8mm = 0,317 batang
Bindrat = 0,050 kg
Papan 2/30×3m = 0,51 lbr
Paku = 0,09 kg
Upah :
Pekerja = 0,23 OH
Tukang = 0,09 OH
Kep.Tukang = 0,009 OH
Mandor = 0,0117 OH
Bila pembaca akan membuat kolom dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang total kolom, kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter kolom.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan 75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck , dan yg tercecer.
Saran untuk membeli material alam sebaiknya pendatangan tdk sekaligus, usahakan bertahap, karna bila terlalu banyak material dapat mempersulit gerak pekerja,dan akan banyak yg tercecer.

4. Cara Menghitung Kebutuhan Materail dan Upah Dinding Pasangan ½ bata.
Hitung keliling dinding, kalikan dengan tinggi didapat luas kotor, kemudian cari luas pintu, luas jendela, atau luas-luas bidang lain yg tidak ada pasangan batanya, luas bidang-bidang yang tidak ada pasangan bata dijumlah, kemudian luas kotor dinding dikurangi dengan luas bidang yang tidak ada pasangan bata, maka didapat luas bersih pasangan bata.
Contoh :
Luas dinding kotor, misal panjang dinding 30 meter tinggi 3 meter, maka luas dinding kotor 30 x 3 = 90 m2.
Luas bidang yang tidak dipasangi bata. Misal luas kusen total 10 m2, maka luas bidang yang dipasangi bata = 90 – 10 = 80 m2.
Jenis Pasangan bata ada 2, pasangan trasram yaitu pasangan bata 30 cm diatas sloof, campuran yang digunakan 1 semen : 3 Pasir ( untuk lebih jelas lihat postingan terdahulu).
Sedangkan campuran untuk dinding diatas trasram, campuran yang biasa digunakan adalah, campuran 1 semen : 6 pasir, 1 semen : 8 pasir, 1 semen : 3 kapur : 10 pasir.
Kebutuhan Material dan Upah Pasangan Trasram :
Hitung luas pasangan Trasram dengan cara total keliling dinding dikalikan dengan 30 cm (tinggi pasangan Trasram dapat diambil lebih). Kurangi luas yang tidak ada pasangan trasram, misal didapat luas pasangan trasram 20 m2 :
Kebutuhan Material Campuran 1 semen : 3 Pasir :
1. Bata merah 5 x 11 x 22 : 20 m2 x 70 bh = 1400 bh
2. Semen : 20 m2 x 14,37 kg = 287,4 kg=7,2 zak (40kg)
3. Pasir : 20 m2 x 0,04 m3 = 0,8 m3
Upah :
1. Pekerja : 20 m2 x 0,30 OH = 0,6 OH
2. Tukang Batu : 20 m2 x 0,10 OH = 0,2 OH
3. Kepala tukang : 20 m2 x 0,01 OH = 0,2 OH
4. Mandor : 20 m2 x 0,015 OH = 0,3 OH
Untuk mendapatkan kebutuhan material pasangan trasram 1 m2 , tiap tiap item dibagi 20 m2
Kebutuhan Material dan Upah Pasangan Bata diatas Pasangan Trasram :
Seperti contoh diatas dianggap luas pasangan ½ bata bersih 80 m2 .
Kebutuhan Material Campuran 1 semen : 6 Pasir.
1. Bata merah 5 x 11 x 22 : 80 m2 x 70 bh = 5600 bh
2. Semen : 80 m2 x 14,37 kg = 1.149,6 kg=28,74 zak (40kg)
3. Pasir : 80 m2 x 0,04 m3 = 3,2 m3
Upah :
1. Pekerja : 80 m2 x 0,30 OH = 24 OH
2. Tukang Batu : 80 m2 x 0,10 OH = 8 OH
3. Kepala tukang : 80 m2 x 0,01 OH = 0,8 OH
4. Mandor : 80 m2 x 0,015 OH = 1,2 OH
Kebutuhan Material Campuran 1 semen : 6 Pasir.
1. Bata merah 5 x 11 x 22 : 80 m2 x 70 bh = 5600 bh
2. Semen : 80 m2 x 7,185 kg = 574,8 kg=14,37 zak (40kg)
3. Pasir : 80 m2 x 0,08 m3 = 6,4 m3
Upah :
1. Pekerja : 80 m2 x 0,30 OH = 24 OH
2. Tukang Batu : 80 m2 x 0,10 OH = 8 OH
3. Kepala tukang : 80 m2 x 0,01 OH = 0,8 OH
4. Mandor : 80 m2 x 0,015 OH = 1,2 OH
Untuk campuran perbandingan yang lain dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
Cara mencari berapa jumlah material dan upah sama seperti diatas.

5. Cara menghitung Kebutuhan Material & Upah Pekerjaan Plesteran
Perhitungan luas bidang plesteran adalah dua kali dari luas pasangan dinding bata, misalkan luas dinding bata 80 m2 maka luas plesteran adalah 80 m2 x 2 = 160 m2.
Sedangkan campuran plesteran ada beberapa macam , mulai dari campuran 1 semen : 3 Pasir , 1 semen : 5 pasir, 1 semen : 2 kapur : 8 pasir.
Untuk hasil yang baik plesteran pada trasram gunakan campuran 1 semen : 3 pasir, sedangkan yang diatasnya dapat mengunakan campuran yang lainnya.
Kebutuhan material dan upah pekerjaan plesteran trasram (1 semen : 3 pasir)
Perhitungan luas sama dengan seperti mencari luas pada pasangan bata, misal didapat pasangan bata luas 20 m2 maka plesteran trasram 20 m2 x 2 = 40 m2.
Kebutuhan Material :


Semen = 40 m2 x 7,776 kg = 310,4 kg = 7,76 zak ( 40 kg)
Pasir = 40 m2 x 0,023 m3 = 0,92 m3

Regards , Doni Prasetyo

Senin, 09 Mei 2016

Pengolahan Data Poligon Tertutup

Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :

1) Perhitungan Sudut Jurusan Awal (αawal) dan Sudut Jurusan Akhir (αakhir)

α awal = ArcTan (X akhir - X awal) / (Y akhir - Y awal)
α akhir = ArcTan (X awal - X akhir) / (Y awal - Y akhir)


2) Perhitungan Syarat Geometrik KPS (Kesalahan Penutup Sudut)

KPS = (Σβ - ((n - 2) . 180) - (α awal - α akhir)

fβ = -KPS

Koreksi (Vβi) = fβ/n, n=jumlah titik sudut

Toleransi KPS = 7"√n


3) Perhitungan Sudut yang Dikoreksi

βa kor = βa + Vβi
βb kor = βb + Vβi
βc kor = βc + Vβi
Dst………….


4) Perhitungan Sudut Jurusan Masing-masing Titik

αba = αag + 180 - βb kor
αcb = αba + 180 - βc kor
αdc = αcb + 180 - βd kor
Dst…………


5) Perhitungan Δx (Δabsis)

ΔXag = d1 x sin αag
ΔXba = d2 x sin αba
ΔXcb = d3 x sin αcb
Dst…………
Σdi sin αi = ΔXag + ΔXba + ΔXcb +




6) Perhitungan Δy (Δordinat)
ΔYag = d1 x cos αag
ΔYba = d2 x cos αba
ΔYcb = d3 x cos αcb
Dst…………
Σdi cos αi= ΔYag + ΔYba + ΔYcb +




7) Perhitungan Kesalahan Absis

fx = Σdi . sin αi - (Xa - Xg)



8) Perhitungan Kesalahan Ordinat

fy = Σdi . cos αi - (Ya - Yg)



9) Perhitungan Koreksi Absis

VXag = (d1 / Σdi) . (-fx)
VXba = (d2 / Σdi) . (-fx)
Dst…………



10) Perhitungan Koreksi Ordinat

VYag = (d1 / Σdi) . (-fy)
VYba = (d2 / Σdi) . (-fy)
VYcb = (d3 / Σdi) . (-fy)
Dst…………



11) Perhitungan Δx (Δabsis) yang Terkoreksi

ΔXag kor = ΔXag + VXag
ΔXba kor = ΔXba + VXba
ΔXcb kor = ΔXcb + VXcb
Dst…………



12) Perhitungan Δy (Δordinat) yang Terkoreksi

ΔYag kor = ΔYag + VYag
ΔYba kor = ΔYba + VYba
ΔYcb kor = ΔYcb + VYcb
Dst…………



13) Perhitungan Koordinat Titik Definitif

XA = XG + ΔXag
YA = YG + ΔYag
XB = XA + ΔXba
YB = YA + ΔYba
XC = XB + ΔXcb
YC = YB + ΔYcb



Silahkan email bila mau dalam bentuk Blangko hitungan pada Ms. Excel .. 
semoga bermanfaat (Doni Prasetyo)


Metode Perhitungan Jarak Theodolite (Manual dan Digital)

Jarak yang digunakan dalam poligon adalah jarak datar yang dapat dihasilkan dari berbagai cara diantaranya :

1. Dari pengamatan sebuah pita ukur, hal ini bersifat kasar dikarenakan ketelitian dari pita ukur hanya mencapai cm dan untuk memenuhi metode pengukuran jarak datar sangatlah susah untuk diterapkan.
2. Dari pengamatan rambu ukur dengan theodolite, bersifat kasar karena ketelitian 5cm dan tergantung dari jauh dan dekatnya jarak tersebut.


Dari gambar di atas dapat kita lihat
ba = 0.450 m
bt = 0.425 m
bb = 0.400 m
jika V = 30º00’20”
(V adalah hasil pengurangan dari 90˚- bacaan vertikal, karena pada keadaan datar bacaan vertikal pada angka 90˚)
maka, d (slope distance) dapat dihitung

d = 100*(ba-bb) catatan (ba-bt=bt-bb)
d = 100*(0.450-0.400)
d = 100*0.050
d = 5m

jika d sudah diketahui maka kita sudah dapat menghitung jarak datar dengan cara
hd = d*cosV
hd = 5*cos30º00’20”
hd = 4.33 m

3. Dari penghitungan data jarak miring dan besaran sudut vertikal,



d = 89 m (jarak miring)
bv = 51º30’40” (bacaan sudut vertikal)
maka, sudut yang dibentuk adalah (v)
v = 90 º - 51º30’40” = 38º29’20”

jarak datar (hd)
hd = d * cosV
hd = 89 * cos 38º29’20”
hd = 69.663 meter

SORTCUT Pada Autocad 2D/3D

 Berikut adalah perintah cepat Autocad 2D/3D, dari mulai dasar .. semoga bermanfaat

   

 keyboard                                          Perintah  


3A (enter/spasi)


*3DARRAY
3DMIRROR,
*MIRROR3D
3DNavigate,
*3DWALK
3DO,
*3DORBIT
3DW,
*3DWALK
3F,
*3DFACE
3M,
*3DMOVE
3P,
*3DPOLY
3R,
*3DROTATE
A,
*ARC
AC,
*BACTION
ADC,
*ADCENTER
AECTOACAD,
*-ExportToAutoCAD
AA,
*AREA
AL,
*ALIGN
3AL,
*3DALIGN
AP,
*APPLOAD
AR,
*ARRAY
-AR,
*-ARRAY
ATI,
*ATTIPEDIT
ATT,
*ATTDEF
-ATT,
*-ATTDEF
ATE,
*ATTEDIT
-ATE,
*-ATTEDIT
ATTE,
*-ATTEDIT
B,
*BLOCK
-B,
*-BLOCK
BC,
*BCLOSE
BE,
*BEDIT
BH,
*HATCH
BO,
*BOUNDARY
-BO,
*-BOUNDARY
BR,
*BREAK
BS,
*BSAVE
BVS,
*BVSTATE
C,
*CIRCLE
CAM,
*CAMERA
CH,
*PROPERTIES
-CH,
*CHANGE
CHA,
*CHAMFER
CHK,
*CHECKSTANDARDS
CLI,
*COMMANDLINE
COL,
*COLOR
COLOUR,
*COLOR
CO,
*COPY
CP,
*COPY
CT,
*CTABLESTYLE
CYL,
*CYLINDER
D,
*DIMSTYLE
DAL,
*DIMALIGNED
DAN,
*DIMANGULAR
DAR,
*DIMARC
JOG,
*DIMJOGGED
DBA,
*DIMBASELINE
DBC,
*DBCONNECT
DC,
*ADCENTER
DCE,
*DIMCENTER
DCENTER,
*ADCENTER
DCO,
*DIMCONTINUE
DDA,
*DIMDISASSOCIATE
DDI,
*DIMDIAMETER
DED,
*DIMEDIT
DI,
*DIST
DIV,
*DIVIDE
DJL,
*DIMJOGLINE
DJO,
*DIMJOGGED
DL,
*DATALINK
DLI,
*DIMLINEAR
DLU,
*DATALINKUPDATE
DO,
*DONUT
DOR,
*DIMORDINATE
DOV,
*DIMOVERRIDE
DR,
*DRAWORDER
DRA,
*DIMRADIUS
DRE,
*DIMREASSOCIATE
DRM,
*DRAWINGRECOVERY
DS,
*DSETTINGS
DST,
*DIMSTYLE
DT,
*TEXT
DV,
*DVIEW
DX,
*DATAEXTRACTION
E,
*ERASE
ED,
*DDEDIT
EL,
*ELLIPSE
ER,
*EXTERNALREFERENCES
EX,
*EXTEND
EXIT,
*QUIT
EXP,
*EXPORT
EXT,
*EXTRUDE
F,
*FILLET
FI,
*FILTER
FREEPOINT,
*POINTLIGHT
FSHOT,
*FLATSHOT
G,
*GROUP
-G,
*-GROUP
GD,
*GRADIENT
GEO,
*GEOGRAPHICLOCATION
GR,
*DDGRIPS
H,
*HATCH
-H,
*-HATCH
HE,
*HATCHEDIT
HI,
*HIDE
I,
*INSERT
-I,
*-INSERT
IAD,
*IMAGEADJUST
IAT,
*IMAGEATTACH
ICL,
*IMAGECLIP
IM,
*IMAGE
-IM,
*-IMAGE
IMP,
*IMPORT
IN,
*INTERSECT
INF,
*INTERFERE
IO,
*INSERTOBJ
J,
*JOIN
L,
*LINE
LA,
*LAYER
-LA,
*-LAYER
LAS,
*LAYERSTATE
LE,
*QLEADER
LEN,
*LENGTHEN
LI,
*LIST
LINEWEIGHT,
*LWEIGHT
LMAN,
*LAYERSTATE
LO,
*-LAYOUT
LS,
*LIST
LT,
*LINETYPE
-LT,
*-LINETYPE
LTYPE,
*LINETYPE
-LTYPE,
*-LINETYPE
LTS,
*LTSCALE
LW,
*LWEIGHT
M,
*MOVE
MA,
*MATCHPROP
MAT,
*MATERIALS
ME,
*MEASURE
MI,
*MIRROR
ML,
*MLINE
MLA,
*MLEADERALIGN
MLC,
*MLEADERCOLLECT
MLD,
*MLEADER
MLE,
*MLEADEREDIT
MLS,
*MLEADERSTYLE
MO,
*PROPERTIES
MS,
*MSPACE
MSM,
*MARKUP
MT,
*MTEXT
MV,
*MVIEW
NORTH,
*GEOGRAPHICLOCATION
NORTHDIR,
*GEOGRAPHICLOCATION
O,
*OFFSET
OP,
*OPTIONS
ORBIT,
*3DORBIT
OS,
*OSNAP
-OS,
*-OSNAP
P,
*PAN
-P,
*-PAN
PA,
*PASTESPEC
PARAM,
*BPARAMETER
PARTIALOPEN,
*-PARTIALOPEN
PE,
*PEDIT
PL,
*PLINE
PO,
*POINT
POL,
*POLYGON
PR,
*PROPERTIES
PRCLOSE,
*PROPERTIESCLOSE
PROPS,
*PROPERTIES
PRE,
*PREVIEW
PRINT,
*PLOT
PS,
*PSPACE
PSOLID,
*POLYSOLID
PTW,
*PUBLISHTOWEB
PU,
*PURGE
-PU,
*-PURGE
PYR,
*PYRAMID
QC,
*QUICKCALC
QCUI,
*QUICKCUI
R,
*REDRAW
RA,
*REDRAWALL
RC,
*RENDERCROP
RE,
*REGEN
REA,
*REGENALL
REC,
*RECTANG
REG,
*REGION
REN,
*RENAME
-REN,
*-RENAME
REV,
*REVOLVE
RO,
*ROTATE
RP,
*RENDERPRESETS
RPR,
*RPREF
RR,
*RENDER
RW,
*RENDERWIN
S,
*STRETCH
SC,
*SCALE
SCR,
*SCRIPT
SE,
*DSETTINGS
SEC,
*SECTION
SET,
*SETVAR
SHA,
*SHADEMODE
SL,
*SLICE
SN,
*SNAP
SO,
*SOLID
SP,
*SPELL
SPL,
*SPLINE
SPLANE,
*SECTIONPLANE
SPE,
*SPLINEDIT
SSM,
*SHEETSET
ST,
*STYLE
STA,
*STANDARDS
SU,
*SUBTRACT
T,
*MTEXT
-T,
*-MTEXT
TA,
*TABLET
TB,
*TABLE
TH,
*THICKNESS
TI,
*TILEMODE
TO,
*TOOLBAR
TOL,
*TOLERANCE
TOR,
*TORUS
TP,
*TOOLPALETTES
TR,
*TRIM
TS,
*TABLESTYLE
UC,
*UCSMAN
UN,
*UNITS
-UN,
*-UNITS
UNI,
*UNION
V,
*VIEW
-V,
*-VIEW
VP,
*DDVPOINT
-VP,
*VPOINT
VS,
*VSCURRENT
VSM,
*VISUALSTYLES
-VSM,
*-VISUALSTYLES
W,
*WBLOCK
-W,
*-WBLOCK
WE,
*WEDGE
X,
*EXPLODE
XA,
*XATTACH
XB,
*XBIND
-XB,
*-XBIND
XC,
*XCLIP
XL,
*XLINE
XR,
*XREF
-XR,
*-XREF
Z,                                 *ZOOM